Jumat, 16 Juli 2021

Kepus Pungsed

 lebih berumur 1 minggu, maka
sisa tali pusat yang menempel pada bayi
akan lepas. Ini disebut kepus udel
-pungsed-puser. Lalu dibuatkan acara
kekambuhan, dan juga pelangkiran
tempat lda Shang Hyang Kumara, beliau
adalah putra dariDewa Siwa sebagai
pengasuh bayi yang welas asih.
Sumber lain menyebutkan, upacara
kepus udel/puser sering juga disebut
dengan mepenelahan. Penelahan dari
akar kata telah yang berati abis. Seperti
telah disebut sebelumnya, bahwa bayi
dalam kandungan dijaga oleh 4 unsur.
4 unsur itu yeh nyom, ari-ari, getih, sudah
lepas duluan saat bayi dilahirkan dan
hanya puser/udel yg masih menempel
pada bayi. Maka dengan lepasnya sisa
tali udel dari si bayi, berarti habislah
bagian sang catur sanak yang melekat
pada bayi. dari sinilah timbul istilah
mapenelahan yang berakar dari kata
telah yang berati habis.
Upacara "kepus puser" dilaksanakan
pada dasarnya adalah untuk
membersihkan jiwa dan raga si bayi.
Dengan lepas nya tali jasmaniah si bayi
sudah dianggap bersih, dan secara
rohaniah si bayi sudah bebas dari
pengaruh sang catur sanak. Jadi
upacara ini berfungsi untuk
membersihkan.
Sarana
Adapun yang menjadi sarana
pembersihan dalam upacara ini yakni:
1.Banten penelaahan: beras kuning dan
daun dadap.
2.Banten kumara: nasi kuning dan putih,
beberapa jenis jaje, buah-buahan, lenga
wangi, burat wangi, dan canang sari.
3.MBanten labaan: hidangan berupa nasi
lengkap dengan lauk-pauknya.
4.8Segehan empat tanding dengan
warna merah, putih, kuning, dan hitam.
Masing-masingnya berisi bawang, jahe
dan garam.
Upacara ini dilaksanakan di rumah,
tepatnya di ruangan tidur bayi. Pemimpin
upacara ini adalah orang yang dituakan
di keluarga atau cukup orang tua sang
bayi.
Tata cara Pelaksanaan
Proses Upacara Kepus Puser ini adalah
sebagai berikut:
1.8pusar bayi yang telah lepas dibungkus
dengan kain putih lalu dimasukkan ke
dalam ketupat kukur (ketupat yang
berbentuk burung tekukur) disertai
dengan rempah-rempah seperti cengkih,
pala, lada dan lain-lain, digantung pada
bagian kaki dari tempat tidur si bayi. Ada
juga yang menambahkan dengan gelang,
cincin, mirah, kembang emas.
2.dibuatkan kumara (pelangkiran) untuk
si bayi, tempat menaruh sesajian.
3.di tempat menanam ari-ari dibuat
sanggah cucuk, di bawahnya ditaruh
sajen segehan nasi empat warna, dan
disanggah cucuk diisi dengan banten
kumara.
4.8berdoa kepada Sang Pencipta (Tuhan
Yang Maha Esa), memohon keselamatan
agar kehidupan si bayi kelak
memperoleh keseimbangan secara lahir
maupun batin dan menjadi orang yang
berguna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar